Konflik di tempat kerja memang terkadang tidak bisa dihindari. Terdapat banyak hal yang dapat membuat perselisihan dengan teman sekantor. Untuk menghindari konflik tersebut, berikut merupakan beberapa factor yang mungkin telah menjadi titik permasalahan yang ada.
Beda Paham
Miscommunication sering menyebabkan salah paham satu sama lain karena terdapat penjelasan yang setengah-setengah, kurang jelas, dan kurang akurat. Seperti misalnya, atasan memberikan pekerjaan kepada Anda, dimana pekerjaan tersebut seharunya menjadi pekerjaan teman sekerja Anda. Kondisi tersebut dapat menimbulkan salah paham antara Anda dan teman sekerja Anda. Perbedaaan paham ini biasanya juga sering disisipi dengan pikiran negative terhadap perilaku, kata-kata, atau hal yang dilakukan oleh teman sekerja. Dengan bumbu pikiran yang negative, maka seseorang dapat menjadi benci kepada yang lain dan semakin memperuncing konflik yang terjadi.
Beda Kepribadian
Seorang partner kerja yang menyukai hal-hal detail, maka dirinya tidak akan cocok dengan dengan orang yang berlawanan. Hal ini dikarenakan karena orang yang hampir selalu detail akan cenderung mencari-cari kesalahan dan juga sering memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Mereka juga cenderung menganggap bahwa hanya merekalah yang dapat melakukan semuanya dengan baik. Untuk mengatasi konflik yang terjadi, sebaiknya melakukan identifikasi mengenai kepribadian orang-orang yang menyebabkan konflik.
Beda Tujuan
Seseorang yang memiliki tujuan utama untuk memenuhi target jangka pendek atau target dirinya sendiri, akan cenderung melakukan berbagai cara untuk mencapainya seperti mengurangi biaya dan kualitas, dan bahkan sanggup untuk mengorbankan image perusahaan untuk mendapatkan hasil penjualan yang besar. Hal ini akan berbeda dengan orang yang berusaha memenuhi tujuan tim perusahaan, bukan dari segi angka saja namun juga segi profitnya dalam jangka panjang, seperti dengan meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk yang bagus.
Beda Pandangan
Ada teman yang berpandangan bahwa prestasi pribadi lebih penting dari pada prestasi tim, untuk itu dirinya akan menunjukkan keunggulannya tanpa memperhatikan dampak perbuatan tersebut terhadap kinerja tim. Sedangkan rekan kerja yang lebih mementingkan kinerja tim, mungkin saja tidak terlalu memberi perhatian pada prestasi-prestasi dicapai tiap individu dalam tim. Ada anggota tim yang berpandangan bahwa pekerjaan harus dikerjakan dengan prinsip biar lambat asal sempurna. Rekan kerja ini seringkali mendapat hambatan bekerja sama dengan anggota tim lain yang berpandangan bahwa yang penting pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat waktu, kekurangan bisa diperbaiki kemudian.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik dengan teman sekerja, seperti di bawah ini :
Saling Pengertian
Semua sikap ataupun tindakan serta keputusan yang dilakukan seseorang pasti ada alasannya. Jika bisa diketemukan alasan sebenarnya, setelah itu baru bisa memahami mengapa seseorang melakukan suatu tindakan, dimana awalnya Anda tidak mengerti alasannya. Jika sudah mengerti alasan dari sebuah tindakan, maka selanjutya dapat mencari cara untuk menyelesaikan konflik, atau bahkan dapat membantu seseorang yang dianggap pemicu konflik untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan.
Satukan Perbedaan
Anda bisa mencoba mengurangi perbedaan dengan bersama-sama menuju ke titik tengah. Jika masing-masing memiliki perbedaan cara pandang tetapi memiliki tujuan akhir yang sama, maka dapat berfokus bersama pada tujuan yang sama tersebut. Selanjutnya, dapat mencoba untuk menggalang koordinasi untuk semua kegiatan agar bisa diarahkan untuk mencapai tujuan yang sama.
Tenangkan Diri
Jika mereka mulai berulah, maka Anda tidak perlu merasa terusik. Jalan salah satunya adalah Anda mungkin dapat menghampiri mereka, memandang mereka dengan tegas (tanpa rasa emosi yang meluap) dan berkata dengan tenang, ”Saya menghormati pendapat anda, dan saya juga mempersilahkan Anda bekerja dengan cara yang Anda anggap baik untuk menyelesaikan bagian Anda. Tetapi, saya harap Anda juga menghormati pendapat saya, dan cara saya menyelesaikan pekerjaan saya.” Dengan kalimat ini, Anda telah menunjukan bahwa perbedaan memang ada, dan Anda menghormati perbedaan tersebut, dan berharap mereka juga bisa menghormati Anda.
Bersikap Netral
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik adalah menetralisasi sikap terhadap orang-orang yang berpotensi menjadi sumber konflik. Jika Anda tidak bisa menghindari interaksi dengan orang-orang yang mungkin bisa menyebabkan konflik, Anda masih dapat menetralisasi sikap terhadap orang-orang tersebut dengan mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk mereka yang menyebalkan. Sebaliknya, Anda dapat memfokuskan perhatian pada kekuatan orang-orang tersebut dan mencari strategi untuk memanfaatkan kekuatan mereka untuk mendukung pekerjaan Anda.
Hindari Si Pemicu Konflik
Anda tidak perlu bersusah payah mengatasi rasa kesal, ataupun marah karena berurusan dengan mereka. Dengan begitu, Anda dan mereka dapat melakukan pekerjaan masing-masing tanpa harus dipusingkan dengan ketidakcocokan ataupun perbedaan-perbedaan mencolok, yang berpotensi untuk menyebabkan konflik antar teman sekerja.
Beda Paham
Miscommunication sering menyebabkan salah paham satu sama lain karena terdapat penjelasan yang setengah-setengah, kurang jelas, dan kurang akurat. Seperti misalnya, atasan memberikan pekerjaan kepada Anda, dimana pekerjaan tersebut seharunya menjadi pekerjaan teman sekerja Anda. Kondisi tersebut dapat menimbulkan salah paham antara Anda dan teman sekerja Anda. Perbedaaan paham ini biasanya juga sering disisipi dengan pikiran negative terhadap perilaku, kata-kata, atau hal yang dilakukan oleh teman sekerja. Dengan bumbu pikiran yang negative, maka seseorang dapat menjadi benci kepada yang lain dan semakin memperuncing konflik yang terjadi.
Beda Kepribadian
Seorang partner kerja yang menyukai hal-hal detail, maka dirinya tidak akan cocok dengan dengan orang yang berlawanan. Hal ini dikarenakan karena orang yang hampir selalu detail akan cenderung mencari-cari kesalahan dan juga sering memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Mereka juga cenderung menganggap bahwa hanya merekalah yang dapat melakukan semuanya dengan baik. Untuk mengatasi konflik yang terjadi, sebaiknya melakukan identifikasi mengenai kepribadian orang-orang yang menyebabkan konflik.
Beda Tujuan
Seseorang yang memiliki tujuan utama untuk memenuhi target jangka pendek atau target dirinya sendiri, akan cenderung melakukan berbagai cara untuk mencapainya seperti mengurangi biaya dan kualitas, dan bahkan sanggup untuk mengorbankan image perusahaan untuk mendapatkan hasil penjualan yang besar. Hal ini akan berbeda dengan orang yang berusaha memenuhi tujuan tim perusahaan, bukan dari segi angka saja namun juga segi profitnya dalam jangka panjang, seperti dengan meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk yang bagus.
Beda Pandangan
Ada teman yang berpandangan bahwa prestasi pribadi lebih penting dari pada prestasi tim, untuk itu dirinya akan menunjukkan keunggulannya tanpa memperhatikan dampak perbuatan tersebut terhadap kinerja tim. Sedangkan rekan kerja yang lebih mementingkan kinerja tim, mungkin saja tidak terlalu memberi perhatian pada prestasi-prestasi dicapai tiap individu dalam tim. Ada anggota tim yang berpandangan bahwa pekerjaan harus dikerjakan dengan prinsip biar lambat asal sempurna. Rekan kerja ini seringkali mendapat hambatan bekerja sama dengan anggota tim lain yang berpandangan bahwa yang penting pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat waktu, kekurangan bisa diperbaiki kemudian.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik dengan teman sekerja, seperti di bawah ini :
Saling Pengertian
Semua sikap ataupun tindakan serta keputusan yang dilakukan seseorang pasti ada alasannya. Jika bisa diketemukan alasan sebenarnya, setelah itu baru bisa memahami mengapa seseorang melakukan suatu tindakan, dimana awalnya Anda tidak mengerti alasannya. Jika sudah mengerti alasan dari sebuah tindakan, maka selanjutya dapat mencari cara untuk menyelesaikan konflik, atau bahkan dapat membantu seseorang yang dianggap pemicu konflik untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan.
Satukan Perbedaan
Anda bisa mencoba mengurangi perbedaan dengan bersama-sama menuju ke titik tengah. Jika masing-masing memiliki perbedaan cara pandang tetapi memiliki tujuan akhir yang sama, maka dapat berfokus bersama pada tujuan yang sama tersebut. Selanjutnya, dapat mencoba untuk menggalang koordinasi untuk semua kegiatan agar bisa diarahkan untuk mencapai tujuan yang sama.
Tenangkan Diri
Jika mereka mulai berulah, maka Anda tidak perlu merasa terusik. Jalan salah satunya adalah Anda mungkin dapat menghampiri mereka, memandang mereka dengan tegas (tanpa rasa emosi yang meluap) dan berkata dengan tenang, ”Saya menghormati pendapat anda, dan saya juga mempersilahkan Anda bekerja dengan cara yang Anda anggap baik untuk menyelesaikan bagian Anda. Tetapi, saya harap Anda juga menghormati pendapat saya, dan cara saya menyelesaikan pekerjaan saya.” Dengan kalimat ini, Anda telah menunjukan bahwa perbedaan memang ada, dan Anda menghormati perbedaan tersebut, dan berharap mereka juga bisa menghormati Anda.
Bersikap Netral
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik adalah menetralisasi sikap terhadap orang-orang yang berpotensi menjadi sumber konflik. Jika Anda tidak bisa menghindari interaksi dengan orang-orang yang mungkin bisa menyebabkan konflik, Anda masih dapat menetralisasi sikap terhadap orang-orang tersebut dengan mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk mereka yang menyebalkan. Sebaliknya, Anda dapat memfokuskan perhatian pada kekuatan orang-orang tersebut dan mencari strategi untuk memanfaatkan kekuatan mereka untuk mendukung pekerjaan Anda.
Hindari Si Pemicu Konflik
Anda tidak perlu bersusah payah mengatasi rasa kesal, ataupun marah karena berurusan dengan mereka. Dengan begitu, Anda dan mereka dapat melakukan pekerjaan masing-masing tanpa harus dipusingkan dengan ketidakcocokan ataupun perbedaan-perbedaan mencolok, yang berpotensi untuk menyebabkan konflik antar teman sekerja.
Sumber:
- http://blotong.blogspot.com